NURULEKA.COM - Indonesia bukan sekadar negeri kaya budaya dan sumber daya—ia adalah rumah besar dengan jutaan harapan. Tapi di balik keindahan itu, terselip satu penyakit lama yang terus diwariskan dari generasi ke generasi: money politik.
Tradisi ini tak lagi tersembunyi. Ia merajalela di desa dan kota, di akar rumput dan elit, dibungkus janji manis dan amplop tebal. Ironisnya, ia dianggap “biasa”. Padahal sejatinya, money politik adalah racun paling halus yang membunuh masa depan bangsa secara perlahan.
Kenapa Bahaya? Karena Ia Merusak dari Dalam
Money politik bukan sekadar tindakan suap jelang pemilu. Ia adalah akar dari sistem rusak yang menjadikan kekuasaan sebagai barang dagangan. Dari sini, muncul efek domino:
- Pemimpin dipilih bukan karena visi, tapi karena isi amplop.
- Kebijakan dibuat bukan untuk rakyat, tapi untuk balas budi.
- Korupsi dianggap wajar, karena “modal harus balik”.
- Generasi muda kehilangan harapan, lalu kehilangan kepedulian.
Dan ketika pemuda tak lagi peduli pada politik, maka siap-siaplah menyambut kehancuran perlahan—bukan karena badai besar, tapi karena diam kita yang terlalu lama.
Paham Politik Bukan Pilihan, Tapi Keperluan
Buku ini hadir bukan untuk menyalahkan siapa pun. Tapi untuk mengajak kita semua—terutama kamu, anak muda—untuk membuka mata. Bahwa politik bukan milik mereka yang duduk di parlemen. Politik adalah ruang hidup kita sehari-hari: harga cabai, kuota pendidikan, hingga keamanan kota.
Paham politik bukan berarti harus jadi politisi. Tapi mengerti arah bangsa ini berjalan. Karena jika kamu tidak ikut menentukan arah, maka kamu akan terus disetir oleh mereka yang ingin kekuasaan tanpa tanggung jawab.
Apa yang Terjadi Jika Pemuda Tak Lagi Peduli Politik?
- Demokrasi kehilangan daya kritis.
- Rakyat memilih karena takut, bukan karena harapan.
- Kebijakan yang menyakiti justru dibiarkan karena tak ada suara muda yang menolak.
- Masa depan ditentukan oleh generasi tua yang lupa bagaimana rasanya muda.
Kita akan menyaksikan kehancuran pelan-pelan. Bukan karena kurang pintar, tapi karena terlalu pasrah.
Ambang Runtuhnya Tradisi Money Politik
Buku ini adalah panggilan. Untukmu yang ingin tahu kenapa politik tidak sesederhana warna partai. Untukmu yang mulai lelah melihat sistem yang korup, tapi belum tahu harus mulai dari mana. Untukmu yang masih percaya bahwa masa depan bisa dibenahi—asal dimulai dari sekarang.
"Ambang Runtuhnya Tradisi Money Politik" bukan hanya buku. Ia adalah undangan untuk ikut berani, berpikir, dan bergerak.
📘 Dapatkan bukunya di: literasiku.bangsahebat.com
📱 atau hubungi langsung lewat WhatsApp: 0821-3870-7085
Komentar0