NURUL EKA - Dalam lautan sejarah yang kerap ditulis oleh pena laki-laki, hadir seorang perempuan yang berani menyalakan bara perjuangan dari sebatang kretek: Dasiyah, tokoh yang diperankan dengan apik oleh Dian Sastrowardoyo dalam serial Gadis Kretek. Lebih dari sekadar cerita cinta dan bisnis keluarga, Gadis Kretek menghadirkan narasi kuat tentang keberanian perempuan dalam menembus batas budaya, sosial, dan politik.
Dasiyah adalah simbol perempuan modern di masa yang belum siap menerimanya. Ia tidak hanya mewarisi keterampilan meracik kretek dari sang ayah, tetapi juga menghidupkan inovasi, semangat, dan keberanian untuk tampil sebagai pemimpin di industri yang didominasi laki-laki. Dalam suasana Indonesia yang masih bergolak dan patriarkal, Dasiyah menolak tunduk pada garis nasib yang ingin membungkamnya hanya karena ia perempuan.
Penampilan Dian Sastrowardoyo sebagai Dasiyah bukan hanya akting—ia menjelma menjadi semangat perjuangan perempuan yang autentik. Karakternya tidak meledak-ledak, tetapi tegas. Tidak mencari belas kasih, tetapi menunjukkan nilai diri. Ia membawa pesan penting bahwa menjadi perempuan tidak berarti harus memilih antara cinta dan cita-cita. Ia berhak memiliki keduanya.
Apa yang membuat Dasiyah layak menjadi inspirasi bukan hanya karena ia berani melawan sistem, tetapi karena ia konsisten pada nilai. Ia tidak menjual prinsip demi posisi, tidak bersembunyi di balik nama besar, dan tetap setia pada warisan budaya yang ingin ia jaga dan perbaharui. Ia adalah potret perempuan yang berpikir jauh ke depan—dengan nyala hati, bukan sekadar ambisi.
Gadis Kretek adalah kisah tentang perempuan yang tak hanya ingin dicintai, tetapi juga didengar. Tentang perempuan yang tidak menunggu perubahan, tetapi menciptakannya. Dan dalam wajah Dasiyah, kita melihat bahwa revolusi itu bisa datang dari tangan yang meracik tembakau, dari hati yang tak mau padam.
Bagi setiap perempuan yang tengah berjuang di dunia yang belum sepenuhnya setara, Dasiyah memberi pesan: tetap nyalakan api. Dalam asap yang membumbung, biarkan dunia tahu bahwa perempuan bisa, perempuan berani, dan perempuan akan terus melangkah—dengan kepala tegak dan hati yang menyala.